Showing posts with label Dapur Uji Masak. Show all posts
Showing posts with label Dapur Uji Masak. Show all posts

Resep Simpel Tahu Aci

 

Sekitar tahun 2012 atau 2013, saya pernah mengikuti sebuah kompetisi menulis dari sebuah tabloid wanita. Saat itu sama sekali belum pernah menulis bebas, jadi sadar diri untuk hasilnya. Hanya karena penasaran dan temanya yang cocok akhirnya mantap ikut.

Sekian hari setelah pengumuman pemenang, yang tentu saja bukan saya, he... Datanglah paket ke rumah. Ternyata dari official tabloid tersebut. Entah apakah semua peserta kompetisi mendapatkan paket yang sama dengan saya atau tidak, saya tidak tahu. Yang pasti saya senang sekali. Ternyata isinya sebuah tas tangan dan...sebuah buku masakan yang hard cover. Tahu kan, buku bagus dengan hard cover harganya tidaklah murah. Alhamdulillah, rezeki bisa datang kapan saja, dan bisa berupa apa saja ya.

Lewat buku tersebut, cukup memberikan semangat memasak. Tapi, tidak berapa lama. Resep sebetulnya mudah, tapi entah kenapa selalu gagal. Jadi, lama-lama saya lupakan.
Nah, kali ini saya mulai tertarik buka lagi nih. Percobaan pertama saya resep tahu Slawi ini. Fyi, dulu saya pernah coba bikin ini dan gagal. Lengket dimana2. Alhamdulillah sekarang berhasil, padahal masak dengan santai. Mungkin bisa memasak juga butuh banyak "jam terbang" ya, selain juga rasa hepi saat memasak (dulu sepertinya terpaksa). Jadi, buat yang masaknya masih suka tidak sesuai ekspektasi, tetap semangat ya, mungkin cerita kita akan sama☺️

Source resep: Bango, Buku Mudah Memasak Kuliner Nusantara (2010), ditulis ulang dalam Cookpad- Bintu Tsaniyah


Bahan:
5 buah tahu kuning kecil, potong diagonal (me: 6 tahu putih)
Rendaman tahu:
200 ml air
1 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garam
Minyak secukupnya
Bahan isi:
50 gr tepung sagu (me: tapioka)
1 siung bawang putih, haluskan
1/4 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
50 ml air es
1 tangkai kucai, iris 1 cm (me: daun bawang)

Bahan sambal:
75 ml kecap manis
5 buah cabai rawit iris


Cara membuat:
1. Keruk tahu bagian tengahnya, setelah itu rendam dalam bahan rendaman.
2. Aduk rata tepung sagu (tapioka), bawang putih, garam, merica, kucai (daun bawang) dan kerukan tahu. Tambahkan air es, uleni hingga kalis.
3. Masukkan dalam tahu.
4. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai matang.
5. Sajikan bersama sambal kecap.

Selamat memasak.


Capcai Jawa, Resep Simpel dan Otentik

Capcai (menurut KBBI) adalah masakan yang terdiri atas sayur (wortel, sawi hijau, bunga kol, dan sebagainya) ditambah bakso, kembang tahu, udang dan sebagainya, dan diberi bumbu tertentu. Untuk capcai  Jawa dan biasa menurut saya pada penggunaan bumbunya ya. Jika capcai biasa banyak menggunakan jenis kecap dan tepung maizena agar hasilnya kental. Capcai  Jawa lebih simpel. Bumbu hanya tiga macam. Dan hanya menggunakan kecap manis, itupun optional.

(Source resep: Bunda Didi)

Bahan-bahan:

5 butir bakso sapi, iris tipis

1 buah wortel, potong serong tipis

5 lembar daun sawi hijau, potong-potong

3 buah jagung muda, potong serong

1 batang daun bawang, potong serong

1 genggam bunga kol, petik

1 butir telur

100 ml air

1/2 sdt kaldu ayam bubuk

3/4 sdt garam atau secukupnya

1/2 sdm kecap manis

Bumbu halus:

2 siung bawang putih

2 butir kemiri

10 butir merica


Langkah:

1. Tumis bumbu halus hingga matang dan harum.

2. Sisihkan bumbu di pinggir wajan, lalu masukkan telur. Buat orak-arik.

3. Masukkan air dan bakso, biarkan mendidih. Setelah itu masukkan wortel, jagung muda dan bunga kol, masak sebentar agar duluan matang.

4. Masukkan sisa bahan dan bumbu, kecuali kecap manis. Aduk rata hingga sayuran layu, masukkan kecap manis. Aduk merata kembali.

Koreksi rasa. Sajikan hangat. Jika mau pedas santap dengan ceplusan cabai rawit ya.



Cara Membuat Ketupat Instan (20.30.20.30)

Ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan sebagainya, kemudian direbus, dimakan sebagai pengganti nasi. Saat hari raya Idul Fitri ketupat kerap menjadi primadona sebagai pelengkap menu utama.

Teknik masak ketupat 20-30-20-30, maksudnya adalah masak ketupat dalam air mendidih selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan 30 menit di kompor, lalu masak lagi ketupat selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan lagi ketupat selama 30 menit.

Namun, karena bisa dibilang instan, ketupat ini hanya bertahan maksimal 1 hari saja. Jadi jika hendak memakai cara ini masak secukupnya saja ya.

Bahan-bahan
Selongsong ketupat janur (sy: 8 buah ukuran kecil)
Beras (sy : 1 1/2 cawan takar magic com)
Air

Langkah
1. Cuci beras seperti biasanya, lalu masukkan ke dalam selongsong ketupat yang telah disiapkan. Caranya, buka ujungnya pelan (pada sudut kuncian selongsong janur), masukkan beras menggunakan sendok. Isi selongsong dengan beras sebanyak 1/2 atau maksimal 3/4 bagian ketupat. Lakukan hingga semua ketupat terisi.

2. Tampung air di dalam panci. Perkirakan seluruh badan ketupat terendam. Lalu masak di atas kompor hingga mendidih. Setelah mendidih, masukkan ketupat. Setelah itu mulailah perhitungan metode memasaknya. Masak ketupat dalam air mendidih selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan 30 menit di kompor, lalu masak lagi ketupat selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan lagi ketupat selama 30 menit. Selama proses itu panci dalam kondisi tertutup ya.

3. Setelah perhitungan waktunya lengkap atau selesai, matikan kompor dan tiriskan ketupat. Lalu gantung (diangin-anginkan), baru bisa dinikmati atau dipotong-potong.

Selamat mencoba.

Spicy Sauteed "Kikil" (Tumis/ Oseng Kikil Mercon)

 


Kikil adalah bagian daging sapi di bagian kaki yang biasa digunakan sebagai bahan dasar makanan terutama di Asia. Di Indonesia, biasanya daging ini digunakan untuk sup, tapi bisa juga ditumis. Di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, kikil biasanya ditumis super pedas dan menjadi bagian dari kuliner khas.

Resep Oseng Kikil Mercon (plus Buncis)


Bahan-bahan
250 gr kikil, cuci bersih
2 lembar daun salam
1 ruas jari lengkuas, memarkan
1/4 sdt garam


Bumbu:
100-150 gr cabai rawit merah / sesuai selera pedas Anda
7 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 cm jahe, memarkan
2 lembar daun jeruk
1/2 sdm gula merah
1 sdt kaldu bubuk sapi/ garam


Tambahan (optional)
10 batang buncis, potong uk. 3 cm

Langkah:
1. Rebus kikil dengan daun salam, laos (lengkuas) dan garam hingga lunak. Boleh dipotong terlebih dahulu atau setelah lunak ya.
2. Siapkan bumbu dan bahan lainnya. Untuk memudahkan proses ulek, pada resep asli sebetulnya bawang dan cabai utuh digoreng dahulu. Tapi untuk menghemat waktu saya iris tipis saja, setelah itu haluskan kasar.
3. Tumis bumbu yang telah dihaluskan, tambahkan daun jeruk, daun salam, laos yang sebelumnya ada di rebusan kikil, aduk rata.
4. Masukkan kikil, tambahkan garam, kaldu dan gula merah, tuang juga air sebanyak 100 ml/ secukupnya, aduk merata.
5. Sesaat setelah mendidih, masukkan buncis. Jika tidak menggunakan bahan lain seperti buncis, cukup masak hingga kuah menyusut dan bumbu meresap ya.
6. Setelah matang, siap disajikan.

Selamat mencoba,

Salam Bintu Tsaniyah.

Nasi Koredan, Tradisi Makan Zaman Old



NASI KOREDAN - Adalah definisi dari nasi (biasanya sisa semalam) yang dicampur dengan secukupnya tumisan. Misalnya, masak tumis sudah matang dan dipindah ke mangkok saji, sengaja seukuran satu sendok sayur atau secukupnya dibiarkan di wajan. Cemplungin deh nasinya, aduk merata. Kompor nyalakan kembali. 

Dijamin maknyus.... Zaman dulu favorit itu kalau ibu saya masak kering tempe. Lebih nikmat kalo disantap ala nasi koredan ini. Kalo ini saya campur dengan kikil mercon, sengaja banget pakenya nasi baru, he... Zaman now, zaman magic com, nasi sisa itu sepertinya barang langka, he...



Sup Kerang Dara Simpel


Sekilas tentang Kerang Darah (Dara)

Dilansir dari laman wikipedia.org (retrieved 5/3/2021), kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia. Anggota suku Arcidae ini disebut kerang darah karena ia menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya.

Kerang ini menghuni kawasan Indo-pasifik dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke Polinesia. Hewan ini gemar memendam dirinya ke dalam pasir atau lumpur dan tinggal di mintakat pasang surut. Dewasanya berukuran 5 sampai 6 cm panjang dan 4 sampai 5 cm

Budidaya kerang darah sudah dilakukan dan ia memiliki nilai ekonomi yang baik. Meskipun biasanya direbus atau dikukus, kerang ini dapat pula digoreng atau dijadikan satai dan makanan kering ringan. Ada pula yang memakannya mentah.

Resep Sup Kerang Dara


 
Ini adalah salah satu resep simpel olahan kerang dara (darah) yang bisa dicoba di rumah. Menggunakan bumbu-bumbu tradisional khas Indonesia. Rasanya dijamin segar. Yuk simak resepnya di bawah ini!

Bahan-bahan

500 g kerang dara segar

Bumbu:

3 siung bawang putih, haluskan

6 siung bawang merah, iris tipis

2 lembar daun salam

2 lembar daun jeruk

1 batang serai, memarkan

1 ruas jahe, memarkan

1 sdt garam

1/2 sdt merica bubuk

1/4 sdt penyedap rasa (optional)

Bahan lain:

1 batang daun bawang, iris serong

500 ml air, tambahkan sesuai kebutuhan

2-3 sdm minyak goreng


Langkah:

1. Siapkan semua bahan yang diperlukan. Cuci kerang dara di air yang mengalir hingga bersih, sikat jika perlu.

2. Panaskan wajan dengan api besar, tumis semua bumbu hingga harum.

3. Masukkan air, lanjutkan dengan kerang dara, aduk merata. Koreksi rasa.

4. Setelah kerang matang, matikan api. Dalam referensi yang saya pakai, cukup 4 menit kerang matang di air mendidih dengan posisi wajan ditutup. Tapi, jika belum yakin ditambah saja ya waktunya, sumber resep asli mengatakan 10 menit. Sajikan hangat ya. 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Salam Bintu Tsaniyah.


Tips Penggunaan Awal Oven 'Tangkring' (Oven Kompor)

Oven tangkring merupakan istilah umum masyarakat Indonesia saat menyebutkan oven kompor.  Bahkan biasanya cukup disebut dengan otang saja.  Harga otang relatif terjangkau dan irit, seperti saat masak sehari-hari saja.  Meskipun secara bentuk, ukuran dan penampilan kurang menarik dibanding oven listrik.  Soal kekokohan juga lebih mantap oven gas.  Namun, untuk kebutuhan baking rumahan apalagi pemula (seperti saya), otang ini adalah pilihan yang paling pas.  Bahkan ada beberapa pengusaha kue yang setia loh memakai otang ini, bahkan hasil kuenya cukup sempurna.

Ada beberapa merek oven kompor yang terkenal di Indonesia, diantaranya adalah Hock, Butterfly, Narinos dan Bima.  Nah, yang paling murah dan banyak di pasaran adalah merek Bima.  Kisaran harganya sekitar Rp 150.000,00.  Namun, tergantung daerah dan tokonya ya.  Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan oven tersebut dengan harga 125 ribu, di daerah Indramayu.

Nah, kali ini saya akan menulis tentang pengalaman saya saat menggunakan oven kompor saat pertama kali.  Sebagai pemula yang sama sekali belum pernah memakai oven pasti khawatir, takut salah.  Kalau tidak hati-hati proses baking yang umumnya tidak sederhana, bisa-bisa fatal kan ya cuma di saat terakhir, saat memanggang.  Agar tidak terjadi demikian, maka perlu mencari detailnya terlebih dahulu, barangkali ada treatment khusus yang harus dilakukan  Bertanya kepada ibu saya, ternyata beliau sepertinya lupa, jadi saya putuskan untuk mencari di internet.  Ada beberapa sumber di Youtube dan Google yang saya ambil.  Selain tentang pengenalan bagian dari oven kompor, rupanya dalam penggunaannya pun ada langkah-langkah yang harus dilakukan, agar hasil panggangan berhasil dengan baik.

Berikut cara yang saya himpun dan lakukan untuk penggunaan awal oven kompor alias oven tangkring alias otang ini:

1. Letakkan oven di atas kompor.  Sebagai tatakan oven, gunakan beberapa potong batu bata di ketiga sisi (lihat gambar).  Oya untuk pertama kali batu batanya saya cuci dulu menggunakan sabun. Setiap selesai menggunakan oven, batu bata tersebut saya simpan di tempat yang aman dari kotoran (bungkus dengan kantong kresek).

Jadi, tatakan kompor yang sebenarnya sebaiknya dilepas.  Tujuan langkah ini adalah agar ada jarak yang lebih antara api dan oven untuk mengurangi resiko over heat.

(Langkah 2 dan selanjutnya adalah khusus untuk penggunaan awal saja ya.  Berdasarkan postingan di Youtuber Diyan Permana  hal ini dilakukan untuk mengurangi bau cat yang mungkin timbul.) 

2. Siapkan daun pandan berjumlah 9 helai. Lipat dua dan buat simpul. Letakkan di bagian dasar oven (lihat gambar).


3. Panaskan kompor dengan api terkecil.  Jangan lupa posisi lubang atas tertutup ya! Oya, tambahan, di atas oven, saya juga letakkan setengah batu bata lagi. Tujuannya adalah untuk menstabilkan posisi oven agar tidak mudah goyang. 

Menurut sumber referensi, pada 5-10 menit pertama ovennya mengeluarkan asap, kemungkinan karena apinya selama durasi itu biasa, baru kemudian dikecilkan.  Dan menurutnya, hal itu normal tidak apa-apa.  Namun, pada pemanasan awal yang saya lakukan (dengan api terkecil) tidak muncul sama sekali.


4. Teruskan pemanasan dengan api kecil hingga kurang lebih 50 menit ke depan.  Total pemanasan adalah 1 jam.  

Hasil akhir daun pandan ampak berubah warna menjadi kecoklatan.  Jika selama 1 jam daun pandan belum berubah warna, besarkan apinya hingga dicapai yang diharapkan (lihat gambar).

5. Matikan kompor,bersihkan sisa-sisa daun pandan, oven siap digunakan. Selamat memanggang roti! 


Semoga artikel ini bermanfaat ya. 

Salam Bintu Tsaniyah.

Ragam Manfaat Cabai Hijau yang Wajib Diketahui


Di antara semua jenis cabai, menurut saya cabai hijau adalah yang paling unik. Jika fungsi umumnya cabai sebagai penambah pedas masakan. Maka cabai hijau tidak hanya menawarkan rasa pedas, karena sebetulnya tidak pedas-pedas amat jika dibandingkan cabai rawit.

Dalam dunia kesehatan misalnya, ternyata cabai hijau memiliki banyak sekali manfaat. Seperti dilansir dari palapanews.com (retrieved 5/2/2019), beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Cabai hijau mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh akibat radikal bebas. Serta efektif menurunkan penyakit jantung, Parkinson, Alzheimer dan katarak.
2. Cabai hijau memiliki nutrisi yang baik bagi jantung, yaitu mengandung enam kali vitamin C lebih banyak ketimbang jeruk. Selain itu, cabai hijau juga mengandung vitamin A, B, E, serta sumber kalium dan zat besi.
3. Satu buah cabai hijau mengandung 18 kalori yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung bagi Anda yang memiliki berat badan sehat. Dan juga memiliki 3 mg natrium yang aman bagi kesehatan jantung dan penderita hipertensi.
4. Cabai hijau bebas kolesterol dan lemak jenuh sehingga aman untuk dikonsumsi dalam takaran tertentu.
5. Cabai hijau mengandung Capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas pada cabai hijau, juga membantu mencegah pembekuan darah dan melancarkan pencernaan.

Ternyata luar biasa juga ya, Masya Allah.

Sebagai bahan makanan tentunya semakin banyak lagi manfaat cabai hijau. Cabai hijau juga menjadi salah satu bahan yang mendukung ke-khasan menu masakan Indonesia. Salah satu contohnya sambal hejo dari Padang. Ya, cabai hijau yang diolah dengan resep tertentu bisa dinikmati tanpa tambahan bahan utama lain.

Namun, selain dibuat sambal, ada lagi lho jenis masakan lain yang juga khas Indonesia 'banget' karena memang ada di beberapa daerah. Yaitu, Jangan Lombok Ijo yang artinya sayur cabai hijau. Jika ada bahan tambahan seperti tahu atau dage (oncom) komposisinya tidak mengurangi pamor si cabai hijau dalam masakan.

Seperti jangan lombok yang bisa ditemukan di Indramayu. Meski suami saya mengatakan masakan ini tergolong biasa karena merasa sering menemukan di warteg-warteg, menurut saya malah sebaliknya. Tidak mudah menemukan jangan lombok ini. Namun, sekali menemukan, saya bisa melihat antusias masyarakat menikmatinya, termasuk saya. Warung yang menyajikan jangan lombok dengan rasa yang mantap selalu ramai dikunjungi pembeli. Sebagai kaum pendatang, ini sangat istimewa. Bahkan menurut saya bisa masuk dalam daftar kuliner khas Indramayu yang wajib dicoba.

Jika Anda penasaran seperti apa jangan Lombok itu, jangan khawatir. Saya share ya resepnya. Resep jangan lombok yang saya share ini diperoleh dari tetangga, asli Indramayu. Hanya takaran bumbu sesuai selera saya (catatan asli pas masak hilang, jadi ini komposisinya sedikit kira-kira ya, he...). Waktu itu kata suami, lumayan mantep, Alhamdulillah. Sila dicoba ya...

~Resep Jangan Lombok Ijo~

Bahan-bahan:
300 gram tahu masak, goreng sesaat
12 buah cabai hijau besar (bukan keriting), belah dua
2 lembar daun salam
1 ruas lengkuas, memarkan
1 ruas jahe, memarkan
1 sdm gula merah
1 sdt garam
Secukupnya kaldu bubuk
1 bungkus Kara 200 ml
2 sdm kecap manis
800-1000 ml air
Secukupnya minyak goreng
Bumbu halus:
3 buah kemiri
5 siung bawang merah
4 siung bawang putih
Pelengkap:
Lontong
Bawang goreng

Langkah:
1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan.
2. Tumis bumbu halus hingga harum dan berubah warna, masukkan daun salam, jahe dan lengkuas. Aduk merata.
3. Masukkan air, lanjutkan dengan tahu dan cabai hijau. Aduk merata. Tambahkan gula merah, garam dan kaldu penyedap.
4. Setelah mendidih, masukkan santan dan kecap manis. Aduk merata.
5. Setelah bumbu meresap dan kuah sedikit menyusut, matikan kompor. Jangan lombok siap disajikan dengan taburan bawang merah.

(Source resep: Cookpad - Bintu Tsaniyah)




Resep Simpel Tongkol Balado



Paling senang kalau ibu memasak masakan ini. Meskipun bukan termasuk sajian khusus setiap Lebaran, tetapi setiap mudik masakan ini sering dibuat ibu. Kendala memasak menu ini adalah menemukan bahan tongkol yang pas. 

Jika di kampung halaman bahan tongkol yang digunakan adalah tongkol asin. Sementara di rantau kebanyakan olahan ikan diasap, termasuk tongkol. Jika masakan ini menggunakan tongkol asap, menurut saya "nuansa kampung halamannya" kurang. 

Sekarang, di tanah rantau ini saya sudah menemukan orang yang menjual tongkol asin. Awalnya saya tidak sadar kalau tongkol pindang yang dijual seorang ibu tua itu bisa dipakai untuk masakan ini. Umumnya di rantau, pindang tongkol ini dimasak kuah petis. Waktu itu, iseng saja, ternyata dapat juga cita rasa khas masakan ibu saya. Alhamdulillah. 

Meski kali ini jangka waktu mudik ke kampung halaman terasa panjang, mungkin masih bisa diatasi dengan memasak masakan-masakan khas rumah ibu saya.
Semoga pandemi benar-benar lekas berlalu ya agar bisa kembali mudik secara normal. Aamiin...

~ Resep TONGKOL BALADO ~

Bahan-bahan
3 potong tongkol asin, suwir atau iris sesuai selera
Secukupnya minyak goreng
1 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk 
Bumbu halus:
5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
3 buah cabai merah
5 / lebih cabai rawit merah
1 buah tomat
1/2 sdt terasi
Secukupnya garam, gula dan kaldu penyedap

Langkah:
1. Goreng tongkol hingga setengah kering, sisihkan.
2. Gunakan minyak bekas goreng tongkol, tumis bumbu halus hingga matang. Masukkan bahan lain.
3. Tambahkan sedikit air, setelah mendidih masukkan tongkol goreng. Aduk merata.
4. Setelah bumbu meresap, kuah menyusut, siap disajikan. Usahakan hingga air betul-betul menyusut ya, tersisa minyaknya saja, agar awet. Masakan ini bertahan hingga 3 hari tanpa dihangatkan. Sengaja makannya dikit-dikit karena 'nglawuhi' bumbunya. Sila dicoba ya ☺️

Resep Simpel Sate Taichan, Pasti Mantul!

Di masa pandemi seperti sekarang ini, ayam mungkin menjadi salah satu sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Tentu saja setelah telur. Malah ada fenomena di beberapa daerah harga ayam menurun drastis. Meski ini bukan hal yang baik untuk peternak ayam, tapi bagi masyarakat ini semacam keberuntungan ya. Ya, apapun bersyukurlah saja, tentunya para peternak ayam, jika ikhlas InsyaAllah suatu saat rezeki akan diganti.

Kembali ke soal ayam. Seringnya membeli ayam tentunya bisa bikin bosan ya (dalam hati bersyukur bisa membeli ayam). Apalagi kalau bosan itu terdengar dari celotehan si kecil. Emak bisa pusing tujuh keliling ya. So, perlu ide kreatif setiap saat untuk mengatasinya. Saya putuskan untuk mencari di laman Cookpad.  Dan menemukan resep yang simpel, karena hanya memakai teflon. 

Fyi, sate taichan adalah sebuah varian sate yang berisi daging ayam yang dibakar tanpa baluran bumbu kacang atau kecap seperti sate pada umumnya. Asal sate ini masih simpang siur.  Ada yang mengatakan dikenalkan oleh orang Jepang, ada pula yang menyebutkan dari orang Korea Selatan.  Namun, apapun itu, masakan ini popular dan  rasanya mantap juga. Alhamdulillah mantul! Sensasi pedas, asam, asinnya pas. Yuk, cobain!

RESEP 
Bahan-bahan:


250 gram ayam fillet, potong dadu 1x1 cm/ sesuai selera
15-20 Tusuk sate
Bahan marinasi:
1/4 sdt garam
1/2-1 buah jeruk limau, peras airnya
1/4 sdt lada bubuk
1/2 sdt bawang putih bubuk (me: kaldu ayam bubuk)
Bahan sambal:
3 buah cabai rawit merah (me: 5)
5 buah cabai rawit keriting
3 siung bawang merah
1 siung bawang putih
1 ujung sdt garam
1/4 sdt kaldu bubuk
1 sdt gula pasir
2 lembar daun jeruk
1/2-1 jeruk nipis
100 ml air
1 sdt minyak
Secukupnya minyak untuk olesan saat memanggang


Langkah:

1. Marinasi ayam, diamkan di kulkas selama 15 menit.

2. Sementara menunggu marinasi ayam, buat sambal sate terlebih dahulu. Rebus semua bahan sambal hingga mendapat kekentalan yang sesuai. Tuang di wadah. 


3.Tusuk ayam yang telah dimarinasi. Jumlah setiap tusukan sesuaikan masing-masing. 


4. Siapkan panggangan. Untuk memudahkan proses ini, saya gunakan sarangan (tempat untuk meletakkan makanan saat dikukus dalam panci). Tunggu panasnya pas. Olesi ayam yang ditusuk dengan minyak, lalu panggang. 


5. Setelah dibolak-balik hingga seluruh bagian matang, sate taichan siap disajikan dan disantap. Yummy! 


 

Catatan Bintutsaniyah Template by Ipietoon Cute Blog Design