Mengenal Aplikasi Scratch, Media belajar coding untuk anak usia dini

Apakah bunda-bunda semua sedang ada problem anaknya ngegame aja. Ini ada aplikasi web dan aplikasi playstore yang bagus buat belajar anak tentang coding secara visual, jadinya gak ngegame terus malah bisa buat game sendiri, selain itu juga bisa membuat animasi sendiri dan ini bagus buat anak-anak. Nama aplikasinya adalah Scratch. Menurut Wikipedia.com Scratch adalah bahasa pemrograman visual untuk lingkungan pembelajaran yang memungkinkan pemula (entah murid, guru, pelajar, atau orangtua) untuk belajar membuat program tanpa harus memikirkan salah-benar penulisan sintaksis. Scratch di buat dan dikembangkan oleh MIT Media Lab, salah satu Lab yang dipunyai Massachusetts Institute of Technology, Sekolah teknologi terbaik dunia. Untuk memainkan Scratch cukup masuk ke web scratch di sini atau bisa di download di sini untuk bermain secara offline.kalau menggunakan smartphone download aplikasi di play store. Untuk tampilan scratch seperti di bawah ini.

Setelah itu mendaftar dengan cara klik join Scratch, kalau sudah punya akun tinggal login saja.Nanti muncul pertama adalah interface (antarmuka) dimana dibagi stage area, block palette dan area coding. Untuk membuat awal klik create, kemudian mulai otak atik animasi yang ingin di buat setelah selesai dan ingin menjalankan maka tekan bendera hijau. Berikut Cara mendaftar di scratch :



Setelah masuk akan ada interface (antarmuka) dimana di bagian bawah merupakan bagian blok pallete berisi block blok operator yang berisi perintah, misal berjalan, loncat, dsb. Untuk seluruh bahan-bahan mulai dari background, gambar, suara sudah disediakan di perpustakaan scratch, tinggal mengambil saja, Bahkan bisa membuat sendiri.



Berikut contoh pemograman scratch :



Sumber :

https://en.scratch-wiki.info/

https://www.prasetyorini.com

https://danilearn.wordpress.com

https://id.wikipedia.org



Capcai Jawa, Resep Simpel dan Otentik

Capcai (menurut KBBI) adalah masakan yang terdiri atas sayur (wortel, sawi hijau, bunga kol, dan sebagainya) ditambah bakso, kembang tahu, udang dan sebagainya, dan diberi bumbu tertentu. Untuk capcai  Jawa dan biasa menurut saya pada penggunaan bumbunya ya. Jika capcai biasa banyak menggunakan jenis kecap dan tepung maizena agar hasilnya kental. Capcai  Jawa lebih simpel. Bumbu hanya tiga macam. Dan hanya menggunakan kecap manis, itupun optional.

(Source resep: Bunda Didi)

Bahan-bahan:

5 butir bakso sapi, iris tipis

1 buah wortel, potong serong tipis

5 lembar daun sawi hijau, potong-potong

3 buah jagung muda, potong serong

1 batang daun bawang, potong serong

1 genggam bunga kol, petik

1 butir telur

100 ml air

1/2 sdt kaldu ayam bubuk

3/4 sdt garam atau secukupnya

1/2 sdm kecap manis

Bumbu halus:

2 siung bawang putih

2 butir kemiri

10 butir merica


Langkah:

1. Tumis bumbu halus hingga matang dan harum.

2. Sisihkan bumbu di pinggir wajan, lalu masukkan telur. Buat orak-arik.

3. Masukkan air dan bakso, biarkan mendidih. Setelah itu masukkan wortel, jagung muda dan bunga kol, masak sebentar agar duluan matang.

4. Masukkan sisa bahan dan bumbu, kecuali kecap manis. Aduk rata hingga sayuran layu, masukkan kecap manis. Aduk merata kembali.

Koreksi rasa. Sajikan hangat. Jika mau pedas santap dengan ceplusan cabai rawit ya.



Cara Membuat Ketupat Instan (20.30.20.30)

Ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan sebagainya, kemudian direbus, dimakan sebagai pengganti nasi. Saat hari raya Idul Fitri ketupat kerap menjadi primadona sebagai pelengkap menu utama.

Teknik masak ketupat 20-30-20-30, maksudnya adalah masak ketupat dalam air mendidih selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan 30 menit di kompor, lalu masak lagi ketupat selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan lagi ketupat selama 30 menit.

Namun, karena bisa dibilang instan, ketupat ini hanya bertahan maksimal 1 hari saja. Jadi jika hendak memakai cara ini masak secukupnya saja ya.

Bahan-bahan
Selongsong ketupat janur (sy: 8 buah ukuran kecil)
Beras (sy : 1 1/2 cawan takar magic com)
Air

Langkah
1. Cuci beras seperti biasanya, lalu masukkan ke dalam selongsong ketupat yang telah disiapkan. Caranya, buka ujungnya pelan (pada sudut kuncian selongsong janur), masukkan beras menggunakan sendok. Isi selongsong dengan beras sebanyak 1/2 atau maksimal 3/4 bagian ketupat. Lakukan hingga semua ketupat terisi.

2. Tampung air di dalam panci. Perkirakan seluruh badan ketupat terendam. Lalu masak di atas kompor hingga mendidih. Setelah mendidih, masukkan ketupat. Setelah itu mulailah perhitungan metode memasaknya. Masak ketupat dalam air mendidih selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan 30 menit di kompor, lalu masak lagi ketupat selama 20 menit dengan api sedang, lalu matikan api dan istirahatkan lagi ketupat selama 30 menit. Selama proses itu panci dalam kondisi tertutup ya.

3. Setelah perhitungan waktunya lengkap atau selesai, matikan kompor dan tiriskan ketupat. Lalu gantung (diangin-anginkan), baru bisa dinikmati atau dipotong-potong.

Selamat mencoba.

Selamat Hari Pancasila!


Emang sih waktu zaman sekolah pelajaran PMP (jaman 90an 😁) ato PPKn tidak jadi favorit sama sekali. Entah materi yang ngantukin, isinya hafalan-saya tidak mahir, atau kalau ujian soal panjang tapi agak bingungin. 

Tapi, sekarang ketika saya jadi ibu dan anak pertama saya kelas dua SD saya tahu pelajaran itu penting sejak dini dan tidak terlalu sulit memberi pemahaman mereka tentang implementasi nya di kehidupan. Selain kurikulumnya mendukung, yakni tematik, juga adanya pandemi membuat saya sebagai orangtua bisa ikut belajar lagi. Dan mungkin istilahnya mencuci otak masa lalu yang terlanjur merasa pelajaran tentang kebangsaan itu tidak penting, hehe... 

Untuk perkembangan zaman sekarang ini dimana banyak orang-kelompok mengklaim yang paling benar dan menyepelekan orang-orang yang tidak sepaham, maka memahami Pancasila akan banyak manfaatnya. Terutama dalam menghadapi perbedaan. Dan Pancasila selaras dengan inti ajaran umat beragama, karenanya poin keagamaan ada di urutan nomor 1.

Saya dan anak-anak di luar pembelajaran tidak pernah mengulik-ngulik pelajaran. Tapi ada saja pertanyaan atau pengalaman mereka yang pada akhirnya mengembalikan kepada pelajaran yang diajarkan di sekolah. Seperti cerita saya dan si sulung di gambar di bawah ini. Sedari kecil anak-anak sudah dikenalkan dengan berbagai perbedaan. Nah, bagi orangtua bagaimana caranya menjawab agar anak-anak tahu cara menyingkapi perbedaan tanpa permusuhan atau kebencian seperti di masa sekarang. 

Untuk hidup yang damai di Indonesia. 

Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni

Saya Indonesia, saya Pancasila!

Spicy Sauteed "Kikil" (Tumis/ Oseng Kikil Mercon)

 


Kikil adalah bagian daging sapi di bagian kaki yang biasa digunakan sebagai bahan dasar makanan terutama di Asia. Di Indonesia, biasanya daging ini digunakan untuk sup, tapi bisa juga ditumis. Di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, kikil biasanya ditumis super pedas dan menjadi bagian dari kuliner khas.

Resep Oseng Kikil Mercon (plus Buncis)


Bahan-bahan
250 gr kikil, cuci bersih
2 lembar daun salam
1 ruas jari lengkuas, memarkan
1/4 sdt garam


Bumbu:
100-150 gr cabai rawit merah / sesuai selera pedas Anda
7 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 cm jahe, memarkan
2 lembar daun jeruk
1/2 sdm gula merah
1 sdt kaldu bubuk sapi/ garam


Tambahan (optional)
10 batang buncis, potong uk. 3 cm

Langkah:
1. Rebus kikil dengan daun salam, laos (lengkuas) dan garam hingga lunak. Boleh dipotong terlebih dahulu atau setelah lunak ya.
2. Siapkan bumbu dan bahan lainnya. Untuk memudahkan proses ulek, pada resep asli sebetulnya bawang dan cabai utuh digoreng dahulu. Tapi untuk menghemat waktu saya iris tipis saja, setelah itu haluskan kasar.
3. Tumis bumbu yang telah dihaluskan, tambahkan daun jeruk, daun salam, laos yang sebelumnya ada di rebusan kikil, aduk rata.
4. Masukkan kikil, tambahkan garam, kaldu dan gula merah, tuang juga air sebanyak 100 ml/ secukupnya, aduk merata.
5. Sesaat setelah mendidih, masukkan buncis. Jika tidak menggunakan bahan lain seperti buncis, cukup masak hingga kuah menyusut dan bumbu meresap ya.
6. Setelah matang, siap disajikan.

Selamat mencoba,

Salam Bintu Tsaniyah.

Nasi Koredan, Tradisi Makan Zaman Old



NASI KOREDAN - Adalah definisi dari nasi (biasanya sisa semalam) yang dicampur dengan secukupnya tumisan. Misalnya, masak tumis sudah matang dan dipindah ke mangkok saji, sengaja seukuran satu sendok sayur atau secukupnya dibiarkan di wajan. Cemplungin deh nasinya, aduk merata. Kompor nyalakan kembali. 

Dijamin maknyus.... Zaman dulu favorit itu kalau ibu saya masak kering tempe. Lebih nikmat kalo disantap ala nasi koredan ini. Kalo ini saya campur dengan kikil mercon, sengaja banget pakenya nasi baru, he... Zaman now, zaman magic com, nasi sisa itu sepertinya barang langka, he...



Sup Kerang Dara Simpel


Sekilas tentang Kerang Darah (Dara)

Dilansir dari laman wikipedia.org (retrieved 5/3/2021), kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia. Anggota suku Arcidae ini disebut kerang darah karena ia menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya.

Kerang ini menghuni kawasan Indo-pasifik dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke Polinesia. Hewan ini gemar memendam dirinya ke dalam pasir atau lumpur dan tinggal di mintakat pasang surut. Dewasanya berukuran 5 sampai 6 cm panjang dan 4 sampai 5 cm

Budidaya kerang darah sudah dilakukan dan ia memiliki nilai ekonomi yang baik. Meskipun biasanya direbus atau dikukus, kerang ini dapat pula digoreng atau dijadikan satai dan makanan kering ringan. Ada pula yang memakannya mentah.

Resep Sup Kerang Dara


 
Ini adalah salah satu resep simpel olahan kerang dara (darah) yang bisa dicoba di rumah. Menggunakan bumbu-bumbu tradisional khas Indonesia. Rasanya dijamin segar. Yuk simak resepnya di bawah ini!

Bahan-bahan

500 g kerang dara segar

Bumbu:

3 siung bawang putih, haluskan

6 siung bawang merah, iris tipis

2 lembar daun salam

2 lembar daun jeruk

1 batang serai, memarkan

1 ruas jahe, memarkan

1 sdt garam

1/2 sdt merica bubuk

1/4 sdt penyedap rasa (optional)

Bahan lain:

1 batang daun bawang, iris serong

500 ml air, tambahkan sesuai kebutuhan

2-3 sdm minyak goreng


Langkah:

1. Siapkan semua bahan yang diperlukan. Cuci kerang dara di air yang mengalir hingga bersih, sikat jika perlu.

2. Panaskan wajan dengan api besar, tumis semua bumbu hingga harum.

3. Masukkan air, lanjutkan dengan kerang dara, aduk merata. Koreksi rasa.

4. Setelah kerang matang, matikan api. Dalam referensi yang saya pakai, cukup 4 menit kerang matang di air mendidih dengan posisi wajan ditutup. Tapi, jika belum yakin ditambah saja ya waktunya, sumber resep asli mengatakan 10 menit. Sajikan hangat ya. 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Salam Bintu Tsaniyah.


Tips Penggunaan Awal Oven 'Tangkring' (Oven Kompor)

Oven tangkring merupakan istilah umum masyarakat Indonesia saat menyebutkan oven kompor.  Bahkan biasanya cukup disebut dengan otang saja.  Harga otang relatif terjangkau dan irit, seperti saat masak sehari-hari saja.  Meskipun secara bentuk, ukuran dan penampilan kurang menarik dibanding oven listrik.  Soal kekokohan juga lebih mantap oven gas.  Namun, untuk kebutuhan baking rumahan apalagi pemula (seperti saya), otang ini adalah pilihan yang paling pas.  Bahkan ada beberapa pengusaha kue yang setia loh memakai otang ini, bahkan hasil kuenya cukup sempurna.

Ada beberapa merek oven kompor yang terkenal di Indonesia, diantaranya adalah Hock, Butterfly, Narinos dan Bima.  Nah, yang paling murah dan banyak di pasaran adalah merek Bima.  Kisaran harganya sekitar Rp 150.000,00.  Namun, tergantung daerah dan tokonya ya.  Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan oven tersebut dengan harga 125 ribu, di daerah Indramayu.

Nah, kali ini saya akan menulis tentang pengalaman saya saat menggunakan oven kompor saat pertama kali.  Sebagai pemula yang sama sekali belum pernah memakai oven pasti khawatir, takut salah.  Kalau tidak hati-hati proses baking yang umumnya tidak sederhana, bisa-bisa fatal kan ya cuma di saat terakhir, saat memanggang.  Agar tidak terjadi demikian, maka perlu mencari detailnya terlebih dahulu, barangkali ada treatment khusus yang harus dilakukan  Bertanya kepada ibu saya, ternyata beliau sepertinya lupa, jadi saya putuskan untuk mencari di internet.  Ada beberapa sumber di Youtube dan Google yang saya ambil.  Selain tentang pengenalan bagian dari oven kompor, rupanya dalam penggunaannya pun ada langkah-langkah yang harus dilakukan, agar hasil panggangan berhasil dengan baik.

Berikut cara yang saya himpun dan lakukan untuk penggunaan awal oven kompor alias oven tangkring alias otang ini:

1. Letakkan oven di atas kompor.  Sebagai tatakan oven, gunakan beberapa potong batu bata di ketiga sisi (lihat gambar).  Oya untuk pertama kali batu batanya saya cuci dulu menggunakan sabun. Setiap selesai menggunakan oven, batu bata tersebut saya simpan di tempat yang aman dari kotoran (bungkus dengan kantong kresek).

Jadi, tatakan kompor yang sebenarnya sebaiknya dilepas.  Tujuan langkah ini adalah agar ada jarak yang lebih antara api dan oven untuk mengurangi resiko over heat.

(Langkah 2 dan selanjutnya adalah khusus untuk penggunaan awal saja ya.  Berdasarkan postingan di Youtuber Diyan Permana  hal ini dilakukan untuk mengurangi bau cat yang mungkin timbul.) 

2. Siapkan daun pandan berjumlah 9 helai. Lipat dua dan buat simpul. Letakkan di bagian dasar oven (lihat gambar).


3. Panaskan kompor dengan api terkecil.  Jangan lupa posisi lubang atas tertutup ya! Oya, tambahan, di atas oven, saya juga letakkan setengah batu bata lagi. Tujuannya adalah untuk menstabilkan posisi oven agar tidak mudah goyang. 

Menurut sumber referensi, pada 5-10 menit pertama ovennya mengeluarkan asap, kemungkinan karena apinya selama durasi itu biasa, baru kemudian dikecilkan.  Dan menurutnya, hal itu normal tidak apa-apa.  Namun, pada pemanasan awal yang saya lakukan (dengan api terkecil) tidak muncul sama sekali.


4. Teruskan pemanasan dengan api kecil hingga kurang lebih 50 menit ke depan.  Total pemanasan adalah 1 jam.  

Hasil akhir daun pandan ampak berubah warna menjadi kecoklatan.  Jika selama 1 jam daun pandan belum berubah warna, besarkan apinya hingga dicapai yang diharapkan (lihat gambar).

5. Matikan kompor,bersihkan sisa-sisa daun pandan, oven siap digunakan. Selamat memanggang roti! 


Semoga artikel ini bermanfaat ya. 

Salam Bintu Tsaniyah.

 

Catatan Bintutsaniyah Template by Ipietoon Cute Blog Design