TIPS ANTI BAPER (Mau Komen Apa, Monggo Disekecaaken!)

"Mbak, kamu kok beda ya..." (sambil lihat ujung kepala sampai kaki)

"Mbak, 'segeran' ya kamu..."

"Mbak, kayake tambah melebar apa ya..."

"Mbak, pipinya loh...efek pulang kampung ta..."

Dll (versi kalimatnya berbeda, tapi intinya sama, ingin mengatakan saya: Gendut)

Itu komen  para khalayak 

>Baper? Marah? Kesal?

Alhamdulillah enggak

>Harusnya marah loh!

Enggak juga enggak apa-apa, ya...mungkin dulu, sekarang enggak

>Kok bisa? Gimana cara?

Ini dia:

1. Lihat kenyataan diri. Emang komennya enggak salah. Asline ya emang lagi 'seger', lemu dan suka makan.

Konon teori abal-abal sy, ini kayak sign menuju 40s. Beberapa orang disekitar yang saya kenal dan tahu usianya, pernah saya amati ada di masa ini. Soalnya setelah melebar, ketemu lagi, eh sudah kurusan. Wallahua'lam ya...


2. Lihat siapa yang berkomentar. Karena emang ketemunya sesekali, itu pun setelah sekian bulan atau tahun. Maka wajar jika menjadi 'b' aja jika dikomentari perihal fisik atau kabar diri (plus keluarga atau pasangan). 

3. Sebaik-baik prasangka adalah prasangka yang baik. Ini mungkin bisa jadi Reminder, bahwa apapun yang dikeluarkan (statement) orang lain bisa jadi salah, bisa juga sebaliknya. Jika alasan nomer 1 dan 2 sudah tidak relevan. Karakter orang macam-macam. Bahkan diri ini juga mungkin tidak selamanya bijak berkomentar kepada orang lain, barangkali asal ceplos di waktu yang tidak tepat.

Maka, berbaik sangka adalah kuncinya.

Yang dikeluarkan (omongan) orang lain tidak bisa kontrol. Yang bisa dikendalikan hanya diri kita sendiri. Simpulan dari cara saya adalah semakin kenalilah diri secara sadar, sehingga apapun komentar orang lain terhadap diri arahkan kepada kesadaran logika. Perasaan harus diimbangi dengan kesadaran logika.


Tabik.

Salam Bintu Tsaniyah.




Logo Hari Pendidikan Nasional 2023

Dilansir dari detik.com (2/5/2023) dan situs KSPSTENDIK Kemdikbud RI, logo tersebut dibentuk dari tiga elemen yang terdiri dari Bintang, Keceriaan dan Pena

Berikut adalah makna dari logo Hari Pendidikan Nasional 2023.

  1. Bintang, menggambarkan semangat Hardiknas yang selaras dengan visi dan misi pemerintah untuk melahirkan generasi Indonesia yang cerdas berkarakter. Dengan garis luwes menggambarkan semangat adaptif dan tangguh menghadapi perubahan zaman yang sangat dinamis.
  2. Keceriaan, menggambarkan suasana pendidikan Indonesia yang menggembirakan, penuh dengan antusiasme, dan gotong royong serta partisipasi publik.
  3. Pena, menggambarkan proses pendidikan sebagai sebuah proses penciptaan mahakarya yang memerlukan perpaduan holistik antara kemampuan intelektual, emosional, dan spritual dalam pelaksanaan

Cara untuk Bersabar

Bersabarlah, tetapi jangan memikirkan bilangan (kapan dan kapan).

Bersabarlah dengan ikhlas, pasrahkan segalanya pada Sang Maha.

Menunggu itu sangat membosankan bukan?
Jadi, jangan jadikan bersabar menjadi semacam proses menunggu
Tetaplah berjalan, seakan tidak ada jeda
Biarkan hatimu punya pengalih yang lain
Jika sudah saatnya, buah rasa bersabar akan datang dengan sendirinya

#CatatanBiTsa


Doa Akhir Bulan Syakban


  
(Sumber : Ustadz Mustofa M. Noer, pengurus TPQ Annuriyyah, Kedungwaringin, Patikraja, Banyumas, Jateng)

#catatan_BiTsa

Perbedaan Biidznillah dengan InsyaAllah

Berikut ini penjelasan perbedaan biidznillah dengan insyaAllah yang dikutip dari berbagai sumber.

Jika seseorang membuat sebuah keputusan atau komitmen dan ia berkata insya Allah atau biidznillah, keduanya dapat dibenarkan. Dilansir dari laman Mufti Online, perbedaan biidznillah dan insya Allah terletak pada waktu penggunaannya.

Insya Allah digunakan hanya untuk sesuatu yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang (atas izin Allah SWT). Sementara biidznillah dapat digunakan untuk sesuatu yang sudah lewat, saat ini, dan yang akan terjadi di masa depan.

Selain itu, penggunaan kalimat biidznillah bersifat sangat khusus dan menunjukkan permintaan yang sangat besar. Sedangkan, kalimat insya allah bersifat lebih umum.

Dengan kata lain, biidznillah dapat digunakan sebagai pengganti kata insya Allah. Namun insya Allah tidak dapat digunakan untuk menggantikan biidznillah. Sebab, Insya Allah pengucapannya hanya digunakan untuk satu waktu saja, yakni pada masa yang akan datang.

Akhir kata, wallahu a'lam bishawab hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Salam Bintu Tsaniyah.

Mengenal Aplikasi Scratch, Media belajar coding untuk anak usia dini

Apakah bunda-bunda semua sedang ada problem anaknya ngegame aja. Ini ada aplikasi web dan aplikasi playstore yang bagus buat belajar anak tentang coding secara visual, jadinya gak ngegame terus malah bisa buat game sendiri, selain itu juga bisa membuat animasi sendiri dan ini bagus buat anak-anak. Nama aplikasinya adalah Scratch. Menurut Wikipedia.com Scratch adalah bahasa pemrograman visual untuk lingkungan pembelajaran yang memungkinkan pemula (entah murid, guru, pelajar, atau orangtua) untuk belajar membuat program tanpa harus memikirkan salah-benar penulisan sintaksis. Scratch di buat dan dikembangkan oleh MIT Media Lab, salah satu Lab yang dipunyai Massachusetts Institute of Technology, Sekolah teknologi terbaik dunia. Untuk memainkan Scratch cukup masuk ke web scratch di sini atau bisa di download di sini untuk bermain secara offline.kalau menggunakan smartphone download aplikasi di play store. Untuk tampilan scratch seperti di bawah ini.

Setelah itu mendaftar dengan cara klik join Scratch, kalau sudah punya akun tinggal login saja.Nanti muncul pertama adalah interface (antarmuka) dimana dibagi stage area, block palette dan area coding. Untuk membuat awal klik create, kemudian mulai otak atik animasi yang ingin di buat setelah selesai dan ingin menjalankan maka tekan bendera hijau. Berikut Cara mendaftar di scratch :



Setelah masuk akan ada interface (antarmuka) dimana di bagian bawah merupakan bagian blok pallete berisi block blok operator yang berisi perintah, misal berjalan, loncat, dsb. Untuk seluruh bahan-bahan mulai dari background, gambar, suara sudah disediakan di perpustakaan scratch, tinggal mengambil saja, Bahkan bisa membuat sendiri.



Berikut contoh pemograman scratch :



Sumber :

https://en.scratch-wiki.info/

https://www.prasetyorini.com

https://danilearn.wordpress.com

https://id.wikipedia.org



Capcai Jawa, Resep Simpel dan Otentik

Capcai (menurut KBBI) adalah masakan yang terdiri atas sayur (wortel, sawi hijau, bunga kol, dan sebagainya) ditambah bakso, kembang tahu, udang dan sebagainya, dan diberi bumbu tertentu. Untuk capcai  Jawa dan biasa menurut saya pada penggunaan bumbunya ya. Jika capcai biasa banyak menggunakan jenis kecap dan tepung maizena agar hasilnya kental. Capcai  Jawa lebih simpel. Bumbu hanya tiga macam. Dan hanya menggunakan kecap manis, itupun optional.

(Source resep: Bunda Didi)

Bahan-bahan:

5 butir bakso sapi, iris tipis

1 buah wortel, potong serong tipis

5 lembar daun sawi hijau, potong-potong

3 buah jagung muda, potong serong

1 batang daun bawang, potong serong

1 genggam bunga kol, petik

1 butir telur

100 ml air

1/2 sdt kaldu ayam bubuk

3/4 sdt garam atau secukupnya

1/2 sdm kecap manis

Bumbu halus:

2 siung bawang putih

2 butir kemiri

10 butir merica


Langkah:

1. Tumis bumbu halus hingga matang dan harum.

2. Sisihkan bumbu di pinggir wajan, lalu masukkan telur. Buat orak-arik.

3. Masukkan air dan bakso, biarkan mendidih. Setelah itu masukkan wortel, jagung muda dan bunga kol, masak sebentar agar duluan matang.

4. Masukkan sisa bahan dan bumbu, kecuali kecap manis. Aduk rata hingga sayuran layu, masukkan kecap manis. Aduk merata kembali.

Koreksi rasa. Sajikan hangat. Jika mau pedas santap dengan ceplusan cabai rawit ya.



 

Catatan Bintutsaniyah Template by Ipietoon Cute Blog Design